BASIS DATA

Basis data adalah kumpulan informasi terstruktur atau data yang terorganisasi, yang biasanya disimpan secara elektronik dalam sistem komputer. Basis data biasanya dikontrol oleh sistem manajemen basis data (DBMS) . Secara bersamaan, data dan DBMS, beserta aplikasi yang terkait dengannya, disebut sebagai sistem basis data, yang sering disingkat menjadi basis data saja.




HARAPAN UNTUK MATA KULIAH BASIS DATA


Mata kuliah Basis Data ini membahas tentang sistem basis data relasional, dengan penggunaan ER Diagram sebagai alat pemodelan data, properti dan peran dari suatu transaksi, penggunaan SQL untuk mendefinisikan dan manipulasi data. 

Harapan dari mata kuliah basis data adalah mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep basis data, seperti: 

-Pengertian basis data 

-Manfaat basis data 

-Cara mendesain basis data 

-Cara mengembangkan basis data 

-Cara mengimplementasikan basis data. Dll

Harapan saya untuk mata kuliah ini lebih tertuju kepada dosen serta mahasiswanya. 

Untuk dosen diharapkan dapat dengan sabar dan tegas dalam membimbing serta menjelaskan detail demi detail mengenai basis data itu sendiri. 

Kemudian untuk mahasiswa diharapkan agar bisa berkomitmen dalam mengikuti setiap kelas yg diadakan, mengerjakan setiap tugas yg diberikan, serta bisa lebih aktip ketika berinteraksi di dalam kelas.



APA ITU BASIS DATA


 •>Definisi Basis Data

Istilah "basis data" sendiri berasal dari kata "data" yang berarti informasi dan "base" yang merujuk pada fondasi atau dasar. Dalam konteks teknologi informasi, basis data adalah fondasi untuk penyimpanan, pengelolaan, dan pengambilan informasi.

Basis data adalah kumpulan informasi terstruktur atau data yang terorganisasi, yang biasanya disimpan secara elektronik dalam sistem komputer. Basis data biasanya dikontrol oleh sistem manajemen basis data (DBMS) . Secara bersamaan, data dan DBMS, beserta aplikasi yang terkait dengannya, disebut sebagai sistem basis data, yang sering disingkat menjadi basis data saja.

Data dalam jenis basis data yang paling umum digunakan saat ini biasanya dimodelkan dalam baris dan kolom dalam serangkaian tabel untuk membuat pemrosesan dan pencarian data menjadi efisien. Data tersebut kemudian dapat diakses, dikelola, dimodifikasi, diperbarui, dikontrol, dan diatur dengan mudah. ​​Sebagian besar basis data menggunakan bahasa kueri terstruktur (SQL) untuk menulis dan mencari data.


•>Apa itu Structured Query Language (SQL)?

SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh hampir semua basis data relasional untuk melakukan kueri, memanipulasi, dan menentukan data, serta menyediakan kontrol akses. SQL pertama kali dikembangkan di IBM pada tahun 1970-an dengan Oracle sebagai kontributor utama, yang mengarah pada penerapan standar SQL ANSI. SQL telah memacu banyak ekstensi dari perusahaan-perusahaan seperti IBM, Oracle, dan Microsoft. Meskipun SQL masih banyak digunakan saat ini, bahasa-bahasa pemrograman baru mulai bermunculan.


•>Fungsi Basis Data

Basis data adalah fondasi teknologi informasi yang memungkinkan penyimpanan, pengambilan, dan pengelolaan data dengan efisien. Berikut ini fungsi pentingnya.

1. Penyimpanan Data

Salah satu fungsi utama basis data adalah menyimpan data dengan cara terstruktur. Data disimpan dalam tabel-tabel yang dapat diakses dan dielola dengan mudah.

2. Pengambilan Data

Basis data memungkinkan pengguna untuk mengambil data dengan cepat dan efisien. Dengan menggunakan bahasa kueri (query), pengguna dapat mengambil informasi yang mereka butuhkan dari basis data.

3. Pembaruan Data

Basis data memungkinkan pengguna untuk memperbarui, menambahkan, atau menghapus data. Ini penting untuk menjaga informasi tetap akurat dan relevan.

4. Integritas Data

Basis data juga menjaga integritas data dengan menerapkan aturan-aturan tertentu. Contohnya, sebuah basis data dapat memastikan bahwa tidak ada duplikasi data yang disimpan.

5. Keamanan Data

Keamanan data adalah aspek penting dalam pengelolaan basis data. Hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat mengakses dan mengubah data tertentu.


•>Manfaat Basis Data

Pentingnya basis data dalam dunia teknologi informasi tidak dapat diabaikan. Tanpa basis data yang efisien, pengelolaan data akan menjadi sulit dan tidak efektif. Berikut beberapa alasan mengapa basis data sangat penting:

1. Pengambilan Keputusan: Basis data menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang baik. Misalnya, seorang manajer dapat menggunakan data penjualan untuk merencanakan strategi bisnis.

2. Efisiensi Operasional: Dengan menggunakan basis data, operasi sehari-hari sebuah organisasi atau bisnis dapat diotomatisasi dan dikelola dengan lebih efisien.

3. Keamanan Data: Basis data memungkinkan pengaturan tingkat akses yang berbeda untuk berbagai pengguna, sehingga data sensitif tetap aman.

4. Skalabilitas: Basis data dapat ditingkatkan secara skalabilitas, artinya dapat menangani peningkatan jumlah data dan pengguna seiring berjalannya waktu.

Dengan fungsi-fungsi pentingnya, basis data membantu organisasi dan bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga keamanan data.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang pengertian dan pentingnya basis data adalah hal yang sangat berharga dalam dunia teknologi informasi saat ini.



APA ITU CONSEPTUAL DB


Conceptual Design Database adalah tahapan pertama dalam desain database. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk merancang database yang independen dari database software dan detail fisik. Tahapan ini akan menghasilkan, conceptual data model yang menjelaskan entitas data, atribut, hubungan antara tabel, dan constraints di suatu database. Design ini bersifat deskriptif dan naratif.

Semua elemen dari data yang dibutuhkan dalam suatu transaksi database harus dijabarkan di modelnya, dan semua elemen data yang ada harus digunakan setidaknya satu kali di suatu transaksi database itu. Conceptual database memiliki 4 tahapan yaitu:

- Analisis dan persyaratan data

- Normalisasi dan perancangan hubungan antar entitas

- Verifikasi data model

- Distributed database design


1. Analisis dan Persyaratan Data

Tahapan pertama dalam pengembangan conceptual database desain adalah mencari tahu karakteristik dari elemen data yang ada. Karakteristik dari data eleman yang benar adalah yang bisa diubah menjadi suatu informasi. Maka perancang database harus fokus pada:

-Informasi yang dibutuhkan, output apa yang harus dapat dihasilkan oleh system tersebut, informasi apa yang dihasilkan oleh system yang sekarang berjalan, dan seperti apa kualitas dari informasi yang dibutuhkan.

-Pengguna informasi, siapakah yang akan menggunakan informasi tersebut? Bagaimana informasi tersebut akan digunakan? Bagaimana tampilan data untuk end-user?

-Sumber informasi, dari mana informasi tersebut dapat ditemukan? Bagaimana cara untuk meng-extract informasi tersebut?

-Komposisi Informasi, elemen data apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi tersebut? Atribut apa saja yang dibutuhkan? Bagaimana hubungan antar data? Seberapa sering data akan digunakan?


2. Normalisasi dan perancangan hubungan antar entitas

Sebelum mengembangkan ER model, perancang database harus menentukan standard yang sesuai untuk dokumentasi dari desain database. Proses mengembangkan peraturan bisnis dan merancang conceptual database model menggunakan ERD dapat dilakukan dengan menggunak langkah – langkah berikut:

-Identifikasi, analisa, dan menyesuaikan peraturan bisnis

-Identifikasi entitas utama menggunakan hasil dari langkah pertama

-Menetapkan hubungan antara entitas menggunakan hasil dari Langkah pertama dan ke-2

-Menetapkan atribut, primary keys, dan foreign keys untuk setiap entitas

-Melakukan normalisasi entitas

-Menyelesaikan ERD

-Melakukan validasi ERD dengan informasi end-users dan processing requirements.

-Menyesuaikan ERD dengan hasil yang didapat dari Langkah ke-7


3. Verifikasi data model

Tahapan verifikasi data model merupakan salah satu dari tahapan terakhir dan terpenting di fase conceptual database design. Pada tahapan ini ERD harus di verifikasi dengan system awal untuk memastikan bahwa model database dapat mendukung system dengan baik. Verifikasi mengharuskan model database dijalankan melalui serangkaian pengujian terhadap:

-Tampilan data untuk user

-Semua operasi yang diperlukan: SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE.

-Hak akses dan keamanan

requirements dan constraints data yang diperlukan oleh bisnis.


4. Distributed database design

Tidak semua database memerlukannya, terkadang sebuah database mungkin perlu untuk

didistribusikan di antara beberapa lokasi yang tersebar. Proses untuk meng-akses database juga bisa berbeda di setiap lokasinya. Sebagai contoh, proses ritel dan proses penyimpanan gudang cenderung dilakukan di lokasi yang berbeda. Jika data dan proses basis data akan didistribusikan di seluruh sistem, bagian dari database, yang dikenal sebagai fragmen database, dapat berada di beberapa lokasi fisik.



APA ITU PHYSICAL MODEL? 


Physical model atau Model data fisik menggambarkan struktur basis data, yang mendefinisikan bagaimana data disimpan, diatur, dan diakses pada tingkat fisik. Model ini menyediakan tampilan terperinci dari skema basis data, yang menentukan tabel, kolom, tipe data, hubungan, indeks, dan batasan. Dengan demikian, model data fisik (PDM) berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memandu pengembang dalam membuat dan mengoptimalkan basis data yang sebenarnya, dengan mempertimbangkan pertimbangan penyimpanan, peningkatan kinerja, dan fitur khusus dari sistem manajemen basis data (DBMS).


•>Bagaimana Model Data Fisik Bekerja?

Model data fisik mengubah persyaratan bisnis yang luas menjadi struktur basis data yang spesifik dan terorganisasi dengan baik yang disesuaikan dengan kemampuan DBMS yang menjadi tujuannya. Dengan menguraikan rincian tentang cara mengatur dan menyimpan data, PDM memastikan penyimpanan data yang efisien dan kelancaran operasi sistem untuk tugas-tugas seperti pengambilan informasi dan penanganan transaksi.

Model data fisik mencakup detail penting seperti tipe data, indeks, dan batasan, yang berfungsi sebagai panduan komprehensif untuk mengimplementasikan basis data.

PDM memfasilitasi konversi tipe entitas ke tabel dan atribut ke kolom yang diidentifikasi dalam model data logis . Ini termasuk menetapkan kunci utama (PK)—yang secara unik mengidentifikasi setiap rekaman dalam tabel—dan menentukan kunci asing (FK), yang menetapkan hubungan antara tabel dengan menautkan ke kunci utama tabel lain, seperti yang ditunjukkan dalam diagram di bawah ini.

PDM memastikan bahwa basis data selaras dengan kebutuhan bisnis, menerjemahkan ide-ide konseptual ke dalam struktur yang nyata dan fungsional. Model data fisik juga membahas aspek teknis implementasi basis data, tidak seperti model data logis , yang berfokus pada tampilan data tingkat tinggi yang berorientasi bisnis.


•>Teknik Pemodelan Data Fisik

Desain tabel, normalisasi, pengindeksan, tipe data, dan kontrol konkurensi adalah beberapa teknik dasar yang membentuk inti pemodelan data fisik . Teknik-teknik ini memberikan dasar yang kuat untuk merancang basis data yang efisien dan mudah dirawat yang mampu memenuhi persyaratan integritas dan kinerja data. 


•>Model Data Konseptual vs. Logika vs. Fisik

Model data konseptual, logis, dan fisik mewakili tahap-tahap yang berbeda namun saling terkait dalam proses pengembangan sistem basis data. Setiap tahap memiliki tujuan tertentu. Perlu dicatat bahwa ketiga model ini tidak dapat dibandingkan secara langsung—sebaliknya, mereka mewakili tahap-tahap progresif dalam proses desain basis data, sebagai berikut:

  • Model Data Konseptual— Memulai proses desain basis data dengan menangkap persyaratan bisnis tingkat tinggi, menunjukkan ikhtisar strategis melalui alat seperti Diagram Hubungan Entitas (ERD), mengidentifikasi entitas dan hubungan utama yang diperlukan untuk tujuan organisasi. Model data konseptual tetap abstrak, berfokus pada konsep bisnis daripada detail teknis.
  • Model Data Logika —Menyempurnakan dan menerjemahkan konsep tingkat tinggi ke dalam representasi yang lebih terperinci. Dengan menggunakan ERD terperinci atau diagram kelas Unified Modeling Language (UML), tahap ini berfungsi sebagai langkah perantara, yang menghubungkan pemahaman konseptual dengan implementasi teknis akhirnya.
  • Model Data Fisik— Tahap akhir dalam proses berurutan ini mengambil konsep yang telah disempurnakan dari model logis dan mengubahnya menjadi desain konkret yang sesuai untuk DBMS tertentu. Ini merupakan realisasi fisik dari persyaratan bisnis awal dan desain logis.


•>Manfaat Model Data Fisik

Bila digunakan dalam skenario yang tepat, model data fisik menawarkan berbagai manfaat. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang paling umum.

  • Peningkatan Efisiensi Penyimpanan Data

Karena model data fisik menentukan struktur tabel, tipe data, dan panjang, sehingga meningkatkan efisiensi penyimpanan data, model ini membantu menjamin bahwa basis data menggunakan ruang secara bijak, sehingga mengurangi overhead yang tidak perlu.

  • Peningkatan Kinerja

Dengan menerapkan indeks secara strategis, mempartisi tabel besar, dan mengelompokkan data terkait, model data fisik meningkatkan kinerja basis data. Penyesuaian ini mempercepat pengambilan data, menghasilkan waktu eksekusi kueri yang lebih cepat dan respons sistem yang lebih baik.

  • Integritas Data yang Ditegakkan

Dalam model data fisik, batasan integritas seperti kunci utama, batasan unik, dan kunci asing diterapkan. Batasan ini membantu menjaga keakuratan dan keandalan data yang disimpan dalam basis data dan mencegah anomali.

  • Dukungan Skalabilitas

PDM memungkinkan pembagian tabel-tabel besar secara efektif, yang memungkinkan basis data untuk menangani volume data yang terus bertambah sambil mempertahankan kinerja. Ini menyederhanakan pengelolaan data dan menyesuaikan skala seiring dengan meningkatnya kebutuhan data.

  • Kueri yang Dioptimalkan

Dengan menggunakan strategi seperti pengindeksan yang cermat dan pilihan desain yang terencana dengan baik, model data fisik mempercepat pengambilan data, berkontribusi pada peningkatan keseluruhan dalam efektivitas kueri basis data.

  • Komunikasi Desain Basis Data yang Ditingkatkan

PDM berfungsi sebagai alat bantu visual, membantu pengembang, administrator, dan pengguna bisnis memahami desain basis data dengan lebih mudah. ​​PDM mendorong komunikasi yang efektif dan pemahaman bersama tentang bagaimana data disusun dan diatur.

  • Pengurangan Redundansi

Teknik normalisasi yang digunakan dalam PDM memecah tabel menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan terkait, sehingga meminimalkan redundansi. Hal ini menghasilkan representasi data yang disederhanakan dan konsisten dalam basis data.

  • Efektivitas Sumber Daya yang Dimaksimalkan

Karena model data fisik selaras dengan fitur dan kemampuan spesifik lingkungan DBMS, hal itu menjamin pemanfaatan sumber daya sistem yang optimal dalam tumpukan teknologi yang dipilih.


•>Kesimpulan

Model Data Fisik Membantu Membangun Sistem Basis Data yang Efisien dan Andal. 

Model data fisik adalah hal mendasar yang mendukung kinerja basis data dan menjaga keamanan data. Dengan mengatur data pada tingkat fisik, model ini meminimalkan redundansi dan memaksimalkan efisiensi dalam mengakses dan memanipulasi informasi. Mengenali pentingnya model data fisik adalah kunci untuk membangun sistem basis data yang tangguh dan berkinerja tinggi.

Memahami cara kerja PDM dapat membantu Anda memanfaatkan manfaatnya yang melekat dan menjelaskan tantangan yang mungkin Anda hadapi dalam penerapannya. PDM yang dirancang dengan baik dapat membantu Anda mencapai kinerja basis data yang optimal, keamanan data, dan keberhasilan pengelolaan informasi secara keseluruhan, yang menjadi dasar untuk beradaptasi dengan tantangan di masa mendatang.




         TENTANG PENULIS


Nama : Rika Kamelia

Prodi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Institusi : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Primary Key, Foreign Key, dan Cantidate Key, Serta Masing-masing Contohnya pada Penerapan ERD

Apa itu Normalisasi pada ERD